Kuningan eu org : A. Landasan Teori Individu, Interaksi Sosial, dan Struktur Sosial - Menurut Allport dalam Kartadinata (2011:11) yang mengatakan bahwa individu berasal dari kata “Individe” yang berarti tak dapat dibagi-bagi, maksudnya bahwa manusia merupakan satu kesatuan jiwa dan raganya yang tak dapat dipisah satu sama lain. Seorang manusia dapat dikatakan sebagai seorang individu apabila adanya keterpaduan antara jiwa dan raganya. 

Kegiatan fisik yang dilakukan manusia merupakan manifestasi dari kegiatan psikisnya. Contohnya, Seseorang melakukan kegiatan menulis merupakan perintah dari jiwa atau psikisnya untuk menyuruh fisik (dalam hal ini tangannya) untuk menulis sesuatu dengan pulpen pada kertas. Tanpa danya keterpaduan dari kedua aspek tersebut maka manusia tidak dapat melakukan sesuatu secara sempurna. Dapat disimpulkan bahwa individu adalah kesatuan terbatas yang memiliki keunikan dan memiliki nilai keutuhan serta kemanusiaan sehingga tercipta keseimbangan. 

Individu akan menciptakan hubungan yang harmonis dengan cara berfikir positif. Beberapa individu atau sekelompok individu dapat disebut sebagai masyarakat. Keunikan yang dimaksud yaitu ciri khas / potensi yang dimiliki seseorang.

Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik karena manusia merupakan makhluk sosial akan melakukan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung. Teori interaksi sosial terdiri dari individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Dari teori interaksi sosial ini dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. 

Dampak dari interaksi yang positif dan negative akan timbul sesuai norma, adat dan hukum yang ada dalam masyarakat tersebut, apakah dipatuhi ataupun tidak. Apabila norma, adat dan hukum dilaksanakan dengan baik maka akan timbul dampak positif dan terciptanya pranata sosial. Sedangkan apabila norma, adat dan hukum tidak dilaksanakan dengan baik maka akan timbul dampak yang negatif. 

Struktur sosial merupakan kedudukan atau posisi sosial seseorang dalam kelompok masyarakat yang harus memenuhi norma, adat dan hukum. Struktur sosial terdiri dari 3 golongan, yaitu golongan atas, menengah dan bawah. Alat ukur struktur sosial yaitu keturunan, jabatan, Pendidikan, dan takdir. Contohnya keturunan anak pejabat dengan keturunan anak seorang buruh tani yang akan mempengaruhi penilaian orang lain. 

B. Kasus Skenario Kehidupan Persahabatan Orang Kaya Sekelompok remaja yang bersahabat sejak 5 tahun lamanya, namun terpecah akibat salah satu sahabatnya jatuh miskin. Adanya perbedaan status keluarga, jabatan, ekonomi membuat beberapa dari mereka memandang adanya jarak atau merasa golongan kaya berada pada kasta yang lebih tinggi dibanding dengan mereka golongan orang yang perekonomiannya rendah. 

Drama yang dibuat ini menceritakan sekelompok remaja anak kuliahan yang berasal dari keluarga yang sangat kaya yang tidak mementingkan perasaan orang lain & rutin berpendapat materi adalah segala-galanya, ya ialah Riyan Sukma. Namun Semenjak Rian jatuh miskin semua sahabatnya dengan seenaknya mencaci, menjauhi dan membuli Riyan. Riyan merasa sangat terpuruk dengan kondisinya yang berubah total, sebab orang tuanya gulung tikar (bangkrut) akibat terlilit kasus korupsi dan menjadi buronan. Ayah nya meninggalkan dirinya begitu saja. 

Pada suatu hari Riyan sudah merasa sangat terpuruk dan depresi ia berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Ia melampiaskannya dengan merokok meminum minuman keras oplosan sambil meratapi nasibnya, akibat ulahnya Riyan harus dibawa kerumah sakit. Akhirnya para sahabat mendengar peristiwa yang dialami Riyan, mereka yang sering menyakiti hati Riyan dengan perilaku dan perkataannya lalu menyadari kesalahan yang telah mereka lakukan. Delavira, Ami, Fitri dan Yulia berinisiatif untuk meminta maaf kepada Nuralim yang merupakan kakak kandung dari Riyan. Nuralim dengan besar hati memaafkan ulah mereka tersebut dan membuat mereka menyadari atas kesalahan yang mereka lakukan. 

C. Timbulnya Tekanan Sosial Dari Adanya Struktur Sosial Dalam realita kehidupan, ada yang dinamakan tekanan sosial atau tekanan sejawat yakni dampak langsung rekan-rekan sejawat terhadap seorang individu yang membuat mereka mengikuti rekan mereka dengan mengubah perilaku, nilai, dan sikap, agar mereka dapat menyesuaikan diri dengan kelompok atau individu yang mempengaruhi mereka. 

Memungkinkan untuk menyetarakan gaya hidup dalam berbagai hal secara terpaksa demi untuk bisa tetap bergabung dengan suatu golongan. Hal ini banyak dialami oleh kalangan remaja. Seperti kisah beberapa remaja yang akhirnya mengalami depresi akibat adanya pembully-an terhadap dirinya. Penyebabnya di latar belakangi oleh perekonomian keluarga yang bangkrut, sehingga tidak bisa menyetarakan kembali gaya hidup dengan teman temannya, ataupun permasalan lainnya. 

D. Solusi Dari Kasus Skenario Kehidupan Persahabatan Orang Kaya Perbedaan dalam setiap individu, golongan atupun masyarakat pastilah ada, namun bagaimana cara kita agar sebuah perbedaan tidak menjadi penghalang untuk bisa bersama sama mencapai, melakukan, menyeimbangkan kehidupan. Keharmonisan bisa dicapai dengan saling melengkapi, menerima, mengasihi satu sama lainnya. 

Di kalangan remaja masih banyak kasus depressi, bully-ing, bunuh diri dan lainnya akibat dari tuntutan gaya hidup, pertemanan, ekonomi dan lainnya. Permasalahan- permasalahan tersebut bisa teratasi dengan menanamkan nilai nilai moral sejak dini, mengubah mindset dalam menilai segala sesuatu, menumbuhkan sikap persaudaraan, selalu bersyukur atas apa yang telah diberi dan memahami arti penting dari kehidupan bermasyarakat. 

Struktur sosial bukan menjadi sebuah pemisah jarak antar golongan atas, bawah ataupun menengah, namun dengan adanya struktur sosial berfungsi sebagai penekan atau antisipasi adanya pelanggaran terhadap norma-norma, atau nilai dan peraturan dalam kelompok masyarakat. Dalam hal ini struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas suatu kelompok masyarakat. 

Dosen Pengampu : Nunu Nurfirdaus, M.Pd

Mata Kuliah : Konsep Dasar IPS

Prodi : PGSD 1C

Penulis Adalah Mahasiswa/i Prodi PGSD 1C : Muhammad Nuralim; Delavira Nur Luthfiah; Ami Muzdalifah; Fitri Auliah; Yulia Nuryanti; Riyan Sukma Maulana.